BAB
I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Penelitian merupakan kegiatan yang
terencana untuk mencari jawaban yang obyektif atas permasalahan manusia melalui
prosedur ilmiah (Tri Wahyulis,
2010). Untuk itu didalam suatu penelitian dibutuhkan suatu proses
analisis data yang berguna untuk menganalisis data-data yang telah terkumpul. Data yang sudah terkumpul namun belum
dianalisis merupakan data mentah. Dalam kegiatan penelitian, data mentah akan
memberi arti bila dianalisis dan ditafsirkan. Sehingga analisis data sangat
memegang peranan penting dalam penelitian. Data
yang yang
dapat dikumpulkan banyak
sekali seperti catatan di lapangan, gambar, foto, dokumen, laporan, biografi, artikel, dan sebagainya.
sekali seperti catatan di lapangan, gambar, foto, dokumen, laporan, biografi, artikel, dan sebagainya.
Pekerjaan analisis data
dalam hal ini ialah mengatur, mengurutkan, mengelompokkan, memberikan kode, dan
mengategorikannya. Pengorganisasian dan pengelolaan data tersebut bertujuan
menemukan tema dan hipotesis kerja yang akhirnya diangkat menjadi teori
substantif oleh karena itu, analisis data
merupakan bagian yang amat penting karena dengan analisislah
suatu data dapat diberi arti dan makna yang berguna untuk masalah penelitian. Data yang telah dikumpulkan
oleh peneliti tidak akan ada gunanya apabila tidak dianalisis terlebih dahulu. Dalam proses analisis data dimulai dengan menelaah seluruh data yang tersedia dari berbagai sumber, yaitu dari wawancara, pengamatan yang sudah dituliskan dalam catatan lapangan, dokumen pribadi, dokumen resmi, gambar, foto, dan sebagainya (Moleong, 2007 dalam Wahyulis, 2010).
oleh peneliti tidak akan ada gunanya apabila tidak dianalisis terlebih dahulu. Dalam proses analisis data dimulai dengan menelaah seluruh data yang tersedia dari berbagai sumber, yaitu dari wawancara, pengamatan yang sudah dituliskan dalam catatan lapangan, dokumen pribadi, dokumen resmi, gambar, foto, dan sebagainya (Moleong, 2007 dalam Wahyulis, 2010).
Walaupun begitu penting dalam dunia pendidikan, analisis data merupakan suatu kegiatan yang membutuhkan kemampuan dan pemahaman tertentu untuk dapat menyelesaikannya. Menurut Nasution (dalam Sugiyono, 2010: 88) “melakukan analisis adalah pekerjaan yang sulit, memerlukan kerja keras. Analisis memerlukan daya kreatif serta kemampuan intelektual yang tinggi.tidak ada cara tertentu yang dapat diikuti untuk mengadakan analisis, sehingga setiap peneliti harus mencari sendiri metode yang dirasakan cocok dengan sifat penelitinya. Bahan yang sama bisa diklasifikasikan lain oleh peneliti yang berbeda”. Dari paparan diatas, dapat dikatakan bahwa analisis data memang memerlukan kemampuan khusus dalam melaksanakannya. Tidak semua orang dapat melakukan penganalisisan data dengan baik. Tergantung tingkat pemahaman dan kemampuan intelegensi yang
dimilikinya.
1
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang
diatas, maka dapat diuraikan rumusan masalah sebagai berikut.
- Apakah yang dimaksud dengan analisis data?
- Apa saja bentuk data yang dianalisis?
- Bagaimanakah teknik analisis data?
- Bagaimanakah lagkah-langkah analisis data?
- Bagaimanakah penginterprentasi data hasil analisis?
1.3 Tujuan
Berdasarkan uraian rumusan masalah
diatas, maka dapat diuraikan tujuan yang ingin dicapai dalam pembuatan karya
tulis ini sebagai berikut.
1.
Mendeskripsikan pengertian analisis data.
2.
Mendeskripsikan bentuk data
yang dianalisis.
3.
Mendeskripsikan teknik analisis
data.
4.
Mendeskripsikan lagkah-langkah
analisis data.
5.
Mendeskripsikan penginterprentasi
data hasil analisis.
1.4 Manfaat
Manfaat yang diharapkan dari luaran
karya tulis ini sebagai berikut.
1.
Bagi Mahasiswa
Mampu dipahaminya pengertian dan
deskripsi mengenai analisis data,
bentuk data yang dianalisis, teknik yang digunakan, langkah-langkah
penganalisisan serta bagaimana bentuk interprentasi data hasil analisis.
Sehingga mampu menciptakan pemahaman yang lebih mendalam mengenai teknik analisis data dalam penelitian.
2.
Bagi Penulis
Menambah pemahaman mengenai
pengertian, analisis data,
bentuk data yang dianalisis, teknik yang digunakan, langkah-langkah
penganalisisan serta bagaimana bentuk interprentasi data hasil analisis untuk dilakukan
implementasi dalam konteks belajar mengajar di bangku perkuliahan.
3.
Bagi Pembaca
Menambah wawasan baru mengenai
pengertian analisis data,
bentuk data yang dianalisis, teknik yang digunakan, langkah-langkah
penganalisisan serta bagaimana bentuk interprentasi data hasil analisis
dalam kehidupan sehari-hari yang berkaitan
dengan penganalisisan data.
2
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian
Susan Stainback (dalam Sugiyono, 2006: 88) mengemukakan bahwa “Data analysis is critical to the qualitative
research process. It is to recognition, study, and understanding of
interrelationshp and concept in your data that hypotheses and assertions can be
developed and evaluated” Analisis data merupakan hal yang kritis dalam
proses penelitian kualitatif, data sehingga hipotesis dapat dikembangkan dan
dievaluasi. Selain itu, Spradley (dalam Sugiyono, 2006: 89) menyatakan bahwa
analsis dalam penelitian jenis apapun, adalah merupakan cara berfikir kritis. Hal itu berkaitan
dengan pengujian secara sistematis terhadap sesuatu untuk menentukan bagian,
hubungan antar bagian, dan hubungannya dengan keseluruhan. Analisis adalah
untuk mencari pola. Selanjutnya Sugiyono mendefinisikan pengertian analisis
data adalah proses mencari dan menyusun secara sistematis data yang diperoleh
dari hasil wawancara, catatan lapangan, dan dokumentasi, dengan cara
mengorganisasikan data ke dalam katagori, menjabarkan ke dalam unit-unit,
melakukan sintesa, menyusun kedalam pola, memilih mana yang penting dan mana
yang akan dipelajari, dan membuat kesimpulan sehingga mudah dipahami oleh
sendiri maupun orang lain.
Berdasarkan paparan para ahli
diatas, dapat ditarik kesimpulan bahwa analisis data dapat diartikan sebagai suatu bentuk pola pikir untuk melaksanakan
mengolah data,
dengan tujuan menjadikan
data tersebut sebagai suatu
informasi, sehingga karakteristik atau sifat-sifat datanya dapat dengan mudah
dipahami dan bermanfaat untuk menjawab masalah-masalah yang berkaitan dengan
kegiatan penelitian. Analisis data
merupakan salah satu langkah penting dalam rangka memproleh temuan-temuan hasil
penelitian. Hal ini disebabkan data akan menuntun kita kearah temuan ilmiah,
bila dianalisis dengan teknik-teknk yang tepat. Data yang belum dianalisis
merupakan data mentah. Dalam kegiatan penelitian, data mentah akan memberi arti
bila dianalisis dan ditafsirkan. Sehingga analisis data sangat memegang peranan
penting dalam penelitian. Dalam rangka analisis dan interpretasi data, perlu
dipahami tentang keberadaan data itu sendiri. Secara garis besar, keberadaan
data dapat digolongkan ke dalam dua jenis, yaitu data bermuatan kualitatif dan
data bermuatan kuantitatif yang akan dijelaskan pada sub bab selanjutnya.
2.2 Jenis Data yang Dianalisis
Seperti yang diketahui bahwa, penelitian dilakukan untuk mendapatkan data.
Data yang didapatkan peneliti beragam. Macam-macam data yang dimaksud oleh
Sugiyono (2011: 5-8) dijelaskan dalam gambar sebagai berikut.
3
Keberadaan data bermuatan kualitatif adalah catatan lapangan yang berupa
catatan atau rekaman kata-kata, kalimat, atau paragraf yang diperoleh dari
wawancara menggunakan pertanyaan terbuka, observasi partisipan, atau pemaknaan
peneliti terhadap dokumen atau peninggalan. Sedangkan kuantitatif adalah data
yang berbentuk angka. Keberadaan data bermuatan kuantitatif adalah angka-angka
(kuantitas), baik diperoleh dari jumlah suatu penggabungan ataupun pengukuran.
Data bermuatan kuantitatif yang diperoleh dari jumlah suatu penggabungan selalu
menggunakan bilangan cacah. Contoh data seperti ini adalah angka-angka hasil
sensus, angka-angka hasil tabulasi terhadap jawaban terhadap angket atau
wawancara terstruktur. Adapun data bermuatan kuantitatif hasil pengukuran
adalah skor-skor yang diperoleh melalui pengukuran, seperti skor tes prestasi
belajar, skor skala motivasi, skor timbangan, dan semacamnya. Selanjutnya data
kualitatif dibedakan atas data kualitatif emperis dan data kualitatif bermakna.
Dimana data kualitatif emperis merupakan data sebagaimana adanya (tidak diberi
makna) dan data kualitatif bermakna adalah data dibalik fakta yang tampak.
Selanjutnya yaitu data kuantitaif yang dibedakan atas data diskrit dan data
kontinum. Data diskrit atau data nominal merupakan data kualitatif yang satu
sama lain terpisah, tidak dalam satu garis kontinum. Sedangkan data kontinum
merupakan data kualitatif yang satu sama lainnya saling berkesinambungan dalam
satu garis. Kemudian data kontinum dijabarkan kembali menjadi data ordinal,
interval dan ratio. Data ordinal merupakan data kualitatif yang berbentuk
peringkat/ranking. Kemudian data interval merupakan data kualitatif kontinum
yang jaraknya sama, tetapi tidak mempunyai nilai nol absolut. Dan data ratio
merupakan data kualitatif kontinum yang jaraknya sama dan mempunyai nilai nol
absolut/mutlak.
2.3 Teknik-teknik Analisis Data
Teknik analisis data ada dua, yaitu teknik analisis data kuantitatif dan
teknik analisis data kualitatif. Bagi data yang
bersifat kuantitatif (numerical)
tentu saja analisis data yang digunakan adalah analisis kuantitatif dengan
ukuran-ukuran statistik (Wina, 2002: 296). Untuk analisis data kuantitatif
dalam penggunaan statistik deskriptif dapat disesuaikan dengan ruang lingkup
yang hendak dicapai. Apakah mengharuskan data untuk memiliki normalitas,
homogenitas atau syarat lainnya. Wina menyebutkan pula, untuk mempermudah kerja
dalam penganalisisan data, sudah terdapat perangkat lunak komputer berupa SPSS.
Perangkat ini dapat membantu mempercepat kegiatan penganalisisan data yang
dikehendaki. Teknik analisis
data kuantitatif berbeda dengan kualitatif. Dalam teknik analisis data menggunakan statistik,
terdapat dua macam statistik yang digunakan pada data kuantitatif, yaitu
statistik deskriptif dan inferensial.
a.
Deskriptif
· Mengukur tedensi sentral
Mean
Median
4
Modus ·
Tabel, Diagram,
Grafik
b.
Inferensial
· Parametrik
Statistik parametrik adalah cabang ilmu statistik inferensial yang
digunakan untuk menganalisis data-data yang memiliki sebaran normal saja.
Diartikan pula ilmu statistik yang berhubungan dengan inferensi statistik yang
membahas parameter-parameter populasi; jenis data interval atau rasio;
distribusi data normal atau mendekati normal (Asep, tt). Statistik parametrik
tidak dapat dipergunakan sebagai metode statistik apabila data yang akan
dianalisis tidak menyebar secara normal. Dengan kata lain, data yang ingin di
analisis harus ditransformasikan terlebih dahulu. Transformasi yang dimaksud
adalah data ubah mengikuti sebaran normal. Transformasi dapat dilakukan dengan
mengubah data ke dalam bentuk logaritma natural, menggunakan operasi matematik
(membagi, menambah, atau mengali dengan bilangan tertentu), dan mengubah skala
data dari nominal menjadi interval. Spesifikasi ini disebabkan karena metode
statistik parametrik memiliki tingkat akurasi ketepatan yang lebih tinggi
dibandingkan statistik non parametrik (akan dijelaskan selanjutnya). Untuk
itulah penyajian data dengan sebaran normal harus dilakukan untuk mendapatkan
analisis data yang akurat. Contoh statistik parametrik yaitu Normalitas,
Homogenitas, Uji T, dan Anava.
· Non-parametrik
Statistik nonparametrik disebut juga statistik bebas sebaran. Statistik
nonparametrik tidak mensyaratkan bentuk sebaran parameter populasi. Statistik
nonparametrik dapat digunakan pada data yang memiliki sebaran normal atau
tidak. Statistik nonparametrik biasanya digunakan untuk melakukan analisis pada
data nominal atau ordinal. Keunggulan dari statistik nonparametrik yaitu, tidak
membutuhkan asumsi normalitas; secara umum metode statistik non-parametrik
lebih mudah dikerjakan dan lebih mudah dimengerti jika dibandingkan dengan
statistik parametrik karena ststistika non-parametrik tidak membutuhkan
perhitungan matematik yang rumit seperti halnya statistik parametrik; statistik
non-parametrik dapat digantikan data numerik (nominal) dengan jenjang
(ordinal); kadang-kadang pada statistik non-parametrik tidak dibutuhkan urutan
atau jenjang secara formal karena sering dijumpai hasil pengamatan yang
dinyatakan dalam data kualitatif; pengujian hipotesis pada statistik
non-parametrik dilakukan secara langsung pada pengamatan yang nyata. Walaupun
pada statistik non-parametrik tidak terikat pada distribusi normal populasi,
tetapi dapat digunakan pada populasi berdistribusi normal. Contoh statistik
nonparametrik yaitu Kolerasi Spearman (Spearman
Rank Order Correlation) dan Chi Square.
Berbeda halnya dengan analisis data kualitatif. Menurut Sugiyono (2010)
analisis data dalam penelitian kualitatif dilakukan sejak sebelum memasuki lapangan, selama di
lapangan dan setelah selesai di lapangan.
5
a.
Analisis Sebelum di Lapangan
Penelitian kualitatif telah melakukan analisis data sebelum peneliti
memasuki lapangan. Analisis dilakukan terhadap data hasil studi pendahuluan
yang akan digunakan untuk menentukan fokus penelitian. Fokus penelitian
ini masih bersifat sementara dan berkembang setelah memasuki dan selama di
lapangan.
b.
Analisis Selama di Lapangan dan Setelah Selesai di Lapangan
Analisis data dalam penelitian kualitatif, dilakukan pada saat pengumpulan
data berlangsung dan setelah selesai pengumpulan data dalam periode tertentu. Pada saat wawancara, peneliti sudah
melakukan analisis terhadap jawaban yang diwawancarai. Bila jawaban yang
diwawancarai setelah dianalisis terasa belum memuaskan, maka peneiti akan
melanjutkan pertanyaan lagi, sampai tahap tertentu sihingga dipeoleh data yang
dianggap kredibel. Miles and Huberman (dalam, Sugiyono 2010), mengemukakan
bahwa aktivitas dalam analisis data kualitatif dilakukan secara interaktif dan
berlangsung secara terus menerus sampai tuntas, sehingga datanya sudah jenuh.
Analisis data dilakukan melalui 3 tahap, yaitu data reduction (reduksi data),
data display (penyajian data), dan Conclusion Drawing / Verification.
· Data
Reduction (Reduksi Data)
Reduksi data berarti merangkum, memilih hal yang pokok, memfokuskan pada
hal yang penting, dicari pola dan temanya. Misalkan pada bidang pendidikan, setelah peneliti memasuki
setting sekolah sebagai tempat penelitian, maka dalam meraduksi data peneliti
akan memfokuskan pada murid yang memiliki kecerdasan tinggi dengan
mengkatagorikan pada aspek gaya belajar, perilaku social, interalsi dengan
keluarga dan lingkungan.
· Data
Display (penyajian data)
Data display berarti mendisplay data yaitu menyajikan data dalam bentuk
uraian singkat, bagan, hubungan antar katagori, dsb. Menyajikan data yang
sering digunakan dalam penelitian kualitatif adalah bersifat naratif. Ini
dimaksudkan untuk memahami apa yangterjadi, merencanakan kerja selanjutnya
berdasarkan apa yang dipahami.
· Conclusion
Drawing / Verification
Langkah terakhir dari model ini adalah penarikan kesimpulan dan verifikasi.
Kesimpulan dalam penelitian mungkin dapat menjawab rumusan masalah yang dirumuskan
sejak awal namun juga tidak, karena masalah dan rumusan masalah dalam
penelitian kualitatif masih bersifat sementara dan berkembang setelah peneliti
ada di lapangan. Kesimpulan penelitian kualitatif merupakan temuan baru yang
sebelumnya belum ada yang berupa deskripsi atau gambaran yang sebelumnya belum
jelas menjadi jelas dapat berupa hubungan kausal / interaktif dan hipotesis /
teori.
6
2.4 Langkah-langkah Analisis Data
Menurut Sukardi (2003), ada beberapa langkah yang perlu dilalui agar proses
analisis menjadi lebih terarah, yakni skoring, tabulasi, mendeskripsikan data,
dan melakukan uji statistika.
a. Skoring
Skoring adalah pemberian nilai pada setiap jawaban yang dikumpulkan
peneliti dari instrumen yang telah disebarkan. Setiap item pertanyaan yang dimunculkan pada instrumen
dikuantifikasikan dalam bentuk angka. Misalnya, pada saat angket disebarkan
aternatif jawaban yang diberikan masih
berupa kualitatif, maka pada tahap ini harus dikuantifikasikan. Pada tahap ini
peneliti memberikan nilai atau bobot pada setiap alternatif jawaban.
Contoh
alternatif jawaban pada angket.
· Selalu : 3
· Belum tentu : 2
· Tidak : 1
b. Tabulasi
Setelah tahap skoring, hasilnya ditransfer dalam bentuk yang lebih ringkas
dan mudah dilihat. Mencatat skor secara sistematis akan memudahkan pengamatan
data yang diperoleh. Apabila analisis data membandingkan dua kelompok, maka
data ditempatkan dalam kolom yang berbeda. Dengan menggunakan prinsip tabulasi
ini, seorang peneliti akan dapat menentukan arah selanjutnya teknik analisis
apa yang diperlukan, tergantung pada tujuan analisis data yang hendak dicapai.
c. Mendeskripsikan data
Mendeskripsikan data adalah menggambarkan data yang ada guna memperoleh
bentuk nyata dari responden, sehingga lebih dimengerti oleh peneliti atau
seseorang yang tertarik dengan hasil penelitian yang dilakukan. Analisis data
yang paling sederhana dan sering digunakan oleh peneliti atau pengembang adalah
mmenganalisis data yang ada dengan menggunakan prinsip-prinsip deskriptif.
Dengan menganalisis secara deskriptif dapat mendeskripsikan data secara lebih
ringkas, sederhana, dan lebih mudah dimengerti. Yang termasuk analisis
deskriptif antara lain mean, median, modus, quartil, desil, persentil, standar
deviasi, dan varian.
d. Melakukan uji statistika
Uji statistika atau analisis inferensial merupakan pengolahan data yang diperoleh dengan
menggunakan rumus-rumus atau aturan-aturan yang berlaku, sesuai dengan
pendekatan penelitian atau desain yang diambil. Penggunaan rumus atau aturan-aturan tersebut hendaknya
mampu mengukur dan sesuai dengan tujuan atau hasil penelitian yang ingin
peneliti capai.
7
2.5 Menginterprestasikan
Penafsiran atau interpretasi tidak lain dari pencarian pengertian yang
lebih luas tentang penemuan-penemuan. Penafsiran data tidak dapat dipisahkan
dari analisis, sehingga sebenarnya penafsiran merupakan aspek tertentu dari
analisis, dan bukan merupakan bagian dari analisis. Interpretasi data perlu
dilakukan untuk memberikan arti mengenai hasil dari analisis data yang telah
dilakukan sebelumnya. Menurut Moh.Nazir (dalam, Wahyulis 2010) ada beberapa
pengertian penafsiran data adalah sebagai berikut.
a. Penafsiran adalah penjelasan yang terperinci tentang arti
yang sebenarnya dari materi yang dipaparkan. Data yang
telah dalam bentuk tabel, perlu diberikan penjelasan tang terperinci dengan tujuan untuk untuk menegakkan
keseimbangan suatu penelitian, dalam pengertian menghubungkan hasil suatu
penelitan dengan penemuan penelitian lainnya, Untuk membuat atau menghasilkan
suatu konsep yang bersifat menerangkan atau menjelaskan.
b. Penafsiran dapat menghubungkan suatu penemuan studi exsploratif
menjadi suatu hipotesis untuk suatu percobaan yang lebih teliti lainnya. Misalnya, seorang peneliti sesang mempelajari sikap dari
para transmigran yang berasal dari Jawa Timur, Bali terhadap penduduk setempat
di Aceh, maka dari data penelitian di Aceh perlu dibuat penafsiran untuk
menyajikan kesinambungan penemuan tentang pengaruh pergaulan pribadi antara
anggota transmigran dari kelompok sosial yang berbeda tersebut di daerah lain,
misalnya di Sulawesi dengan penemuan di Aceh.
Untuk itu, penafsiran data sangat penting kedudukannya dalam proses
analisis data penelitian karena kualitas analisis dari suatu peneliti sangat
tergantung dari kualitas penafsiran yang diturunkan oleh peneliti terhadap
data.
Stringer (dalam, Wahyulis 2010) mengemukakan
beberapa teknik menginterpretasikan hasil analisis data kualitatif adalah sebgai berikut.
a. Memperluas analisis dengan mengajukan pertanyaan.
Hasil analisis mungkin masih miskin dengan makna, dengan pengajuan beberapa
pertanyaan hasil tesebut bisa dilihat maknanya. Pertanyaan dapat berkenaan
dengan hubungan atau perbedaan antara hasil analisis, penyebab, aplikasi dan
implikasi dari hasil analisis.
b. Hubungan temuan dengan pengalaman pribadi. Penelitian
tindakan sangat erat kaitanya dengan pribadi peneliti. Temuan hasil analisis
bisa dihubungkan dengan pengalaman-pengalaman pribadi
peneliti yang cukup kaya.
c. Minat nasihat dari teman yang kritis. Bila mengalami
kesulitan dalam menginterpretasikan hasil analisis, mintalah pandangan kepada
teman yang seprofesi dan memiliki pandangan yang kritis.
8
d. Hubungkan hasil-hasil analisis dengan literatur. Factor
eksternal yang mempunyai kekuatan dalam memberikan interpretasi selain teman,
atau kalau mungkin ahli adalah literature. Apakah makna dari temuan penelitian
menurut pandangan para ahli, para peneliti dalam berbagai literature.
e. Kembalikan pada
teori. Cara lain utuk menginterpretasikan hasil dari analisis data adalah
hubungkan atau tinjaulah dari teori yang relevan dengan permasalahan yang
dihadapi.
9
BAB III
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
Analisis data merupakan proses
mengorganisasikan dan mengurutkan data ke dalam pola, kategori dan satuan
uraian dasar sehingga dapat ditemukan tema dan dapat dirumuskan hipotesis kerja
seperti yang didasarkan oleh data.
Dalam rangka
analisis dan interpretasi data, perlu dipahami tentang keberadaan data itu
sendiri. Secara garis besar, keberadaan data dapat digolongkan ke dalam dua
jenis, yaitu : data bermuatan kualitatif dan data bermuatan kuantitatif
Teknik analisis data ada dua, yaitu teknik analisis data kuantitatif dan
teknik analisis data kualitatif yaitu teknik analisis data kuantitatif dengan
menggunakan statistik, meliputi statistik
deskriptif dan inferensial. Statistik inferensial meliputi statistik parametris
dan non parametris. Teknik analisis data kualitatif dilakukan dari sebelum
penelitian, selama penelitian, dan sesudah penelitian yang meliputi analisis
sebelum di lapangan, teknik analisis selama di lapangan model Miles dan
Huberman dan teknik analisis data menurut Spradley.
Secara garis
besar, analisis data meliputi 4 langkah, yaitu : Persiapan (scoring), tabulasi, mendesktripsikan
datadan melakukan uji statistika. Penafsiran
data sangat penting kedudukannya dalam proses analisis data penelitian karena
kualitas analisis dari suatu peneliti sangat tergantung dari kualitas
penafsiran yang diturunkan oleh peneliti terhadap data.
3.2 Saran
Dalam melakukan penelitian baik itu
penelitian kualitatif dan kuantitatif terlebih dahulu menetapkan cara yang
ingin kita pakai agar dalam pelaksanaan penelitian dilapangan tidak banyak
menemukan permasalahan yang banyak sehingga bagi kita sebagai peneliti tidak
merasa terbebani dan akhirnya untuk pencapaian hasil yang ingin kita capai
tidak relevan.
10
DAFTAR PUSTAKA
Prihanto, Asep.
tt. Pengantar Statistik Non Parametrik.
Bandung: Universitas Brawijaya.
Sanjaya, Wina.
2002. Penelitian Pendidikan. Jakarta:
Kencana Prenada Media Group
Sugiyono. 2006.
Memahami Penelitian Kuantitatif.
Bandung: Alfabeta
Sugiyono. 2011.
Metode Penelitian Kombinasi. Bandung:
Alfabeta
Sukardi. 2003. Metodelogi Penelitian Pendidikan.
Jakarta: Bumi Aksara
Wahyulis, Tri.
2010. Analisis Data. Malang: Tidak
diterbitkan
11
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Allah SWT,
Tuhan Yang Maha Esa yang telah melimpahkan kekuatan lahir dan bathin kepada
diri kami, sehingga kami dapat menyelesaikan tugas dari mata kuliah Penelitian Kualitatif dan PTK dengan
judul pembahasan Analisis Data dalam
bentuk sebuah makalah. Kiranya dalam penulisan kami dengan judul pembahasan
diatas masih banyak kekurangannya kami mohon juga dari teman atau pembacanya
untuk memberikan saran dan keritik yang sifatnya membangun untuk perbaikan dari
makalah yang kami buat ini untuk dimasa
akan datang.
Disini juga kami mengucapkan ribuan terimakasih
kepada teman-teman sekalian yang telah banyak membantu kami dalam penulisan dan
pembuatan makalah ini baik itu berupa pikiran dan motivasi kepada kami
khususnya, dan ucapan terimakasih juga kami uacapkan kepada ibu dosen yang
telah banyak membimbing kami dalam pembuatan makalah ini. Akhir kata dari kami
mengucapkan ribuan terimakasih dengan berbagai kekurangan dan kelemahan makalah
ini, semoga makalah yang kami buat ini bermanfaat bagi kita semua.
Rantauprapat
28 Maret 2015
Terimakasih sudah berbagi artikel yang sangat bermanfaat.
BalasHapusAnalisis Data Lapangan Dalam PTK
Simak artikel seri ke 5 yaitu
BalasHapusPandangan Lain Analisis Data/Lapangan
Gratis Konsultasi Judul PTK melalui WhatsApp jika anda mau.
terima kasih bos semoga manfaat dan berkah, aamiin.
BalasHapus